budaya

Dies Natalis ITS Surabaya ke-61 tahun, Wayangan Lakon ‘Manner Before Knowledge’

Rembang – Salah satu rangkaian Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ke-61 tahun, diperingati dengan pagelaran wayang kulit virtual, Sabtu 11 September 2021 kemarin.

Dalam momen tersebut pula, Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng juga mendapat buah tangan berupa buku berjudul “Wayangku Hidupku” tulisan dalang Ki Sigid Ariyanto.

“Alhamdulillah beliau telah menerima buku Wayangku Hidupku. Sebuah apresiasi karya saya bisa diterima beliau dan justru mendapat dukungan luar biasa dari beliau,” pungkas Ki Sigid.

Adapun lakon yang dipentaskan dalam pagelaran wayang tersebut adalah Palguna – Palgunadi, Manner Before Knowledge. Dipentaskan oleh dalang muda dari Kabupaten Rembang, Jateng, Ki Sigid Ariyanto. Di siarkan melalui channel youtube Sigid Channel dan Channel youtube ITS.

Palguna – Palgunadi adalah cerita tentang manusia pembelajar. Juga cerita tentang adab dan akhlak bagi pembelajar. Lewat pagelarang wayang kulit ini, diharapkan mampu menginspirasi para pelaku pembelajaran di era modern seperti saat ini.

“Ketika remaja, Palguna bernama Bambang Ekalaya. Seorang putra mahkota sekaligus pewaris dari Kerajaan Nisada. Pengukuhannya sebagai raja hanya tinggal menunggu waktu. Tapi dia lebih tertarik berangkat mencari ilmu dan berguru kepada Guru Durna” terang dalang Ki Sigid Ariyanto yang mementaskan lakon wayang tersebut.

Diceritakan, Bambang Ekalaya lebih tertarik untuk kuliah, daripada mewarisi tahta kerajaan Nisada. Namun, saat hendak mewujudkan ketertarikannya itu, justru Bambang Ekalaya mendapat penolakan dari Guru Durna.

“Bambang Ekalaya berangkat berguru ke Dosen Durna, tapi tertolak. Karena semangat belajarnya yang luar biasa, ia belajar ‘daring’ dengan cara membuat patung Dosen Durna,” paparnya.

“Ia takdzimi patung Dosen Durna dengan ketakdziman sebagaimana ketemu langsung dan berguru langsung kepada Dosen Durna. Adab dan akhlaq yang luar biasa,” imbuhnya.

Selesai berguru, justru Bambang Ekalaya dinyatakan lulus berprestasi, jika dalam bahasa modern, yakni cumlaude. Bahkan mengungguli Arjuna, murid yang berguru secara langsung dengan Guru Durna.

“Tentunya ini menjadikan cerminan kondisi dunia pendidikan saat ini. Meski pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, alias daring karena kondisi pandemi COVID-19. Namun, tidak berarti berpengaruh pada kualitas pendidikan,” katanya. (16.11.21)

0 comments on “Dies Natalis ITS Surabaya ke-61 tahun, Wayangan Lakon ‘Manner Before Knowledge’

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: